Meja tulis yang dibuat dengan indah ini mencerminkan pengaruh Jawa, terutama terlihat pada ukirannya yang rumit. Selama abad ke-17 dan 18, banyak perajin furnitur Jawa bekerja di pusat kerajinan furnitur milik VOC, membawa keahlian mereka dalam ukiran kayu untuk mengadaptasi desain Eropa.
Salah satu fitur utama meja ini adalah laci tersembunyi, yang biasa digunakan untuk menyimpan benda-benda rahasia. Meja ini memiliki beberapa laci tersembunyi, yang dapat diakses dengan menggeser sebagian permukaan meja tulis ke belakang.
Meja ini dibeli oleh Ikatan Kesenian dan Ilmu Batavia pada tahun 1937 dari seorang kolektor Tionghoa Peranakan di Gang Djeroek, Molenvliet, Batavia (sekarang Jalan Gajah Mada dan Jalan Hayam Wuruk, Jakarta). Menurut penjualnya, meja ini berasal dari Cirebon di pesisir utara Jawa.
MSJ/KLN/PRB/1697 (KBG 22068)
Kayu amboyna (Pterocarpus Indicus)
Tinggi: 106 cm, Lebar: 118 cm, Kedalaman: 57 cm