Guci dari tembikar berlapis garam ini memiliki ciri khas berupa figur berjenggot dan medali bunga di badannya. Dikenal secara populer sebagai 'Bellarmine,' guci ini kemungkinan besar berisi alkohol, dan berasal dari Jerman pada abad ke-16.
Guci ini digemari oleh para pelaut dan tentara VOC, yang direkrut dari seluruh Eropa untuk bertugas di Batavia. Banyak dari mereka tidak pernah kembali ke kampung halaman, meninggal karena penyakit, perjalanan laut yang berbahaya, atau perang.
MSJ/KLN/BTL/075 (DL.676 C)
Tembikar berlapis garam
Tinggi: 19 cm, Diameter Bibir: 6 cm, Diameter Badan: 14 cm, Diameter Dasar: 8 cm
Nomor inventaris "DL" merupakan singkatan dari Museum Djakarta Lama, pendahulu Museum Sejarah Jakarta. Pada tahun 1950-an, museum ini terletak di tempat yang sekarang menjadi Museum Wayang di Taman Fatahillah.