Gaya Batavia

Selama abad ke-17 dan 18, muncul gaya Batavia yang khas, dipengaruhi oleh budaya "mestizo." Mestizo merujuk pada orang-orang keturunan campuran Asia dan Eropa, serta budaya campuran yang berkembang di Batavia, sebuah kota pelabuhan multikultural yang ramai (entrepôt).

 

Perempuan mestizo memainkan peran penting dalam membentuk budaya Batavia, memadukan unsur-unsur Timur dan Barat, baik dalam mode mereka maupun barang-barang mewah yang mereka miliki. Barang-barang ini termasuk sutra dari Jepang, kotak lak, gaun yang terbuat dari tekstil India, payung sutra, keramik halus, dan furnitur yang dibuat dengan keahlian tinggi yang dibuat di Batavia.

 

Gaya Batavia ini diabadikan dalam lukisan Jan Brandes berjudul ‘Afternoon Tea in a Batavia House’ (1779–1785). Dalam lukisan tersebut, terlihat seorang perempuan mestizo sedang menjamu tamu di ruang tamunya, dengan sebuah kotak sirih yang dipegang oleh orang yang diperbudak dan sebuah tempolong emas—yang merupakan simbol status mereka. Furnitur rumah meliputi cermin berlapis emas, kursi burgomaster, keramik halus, dan guci penyimpanan Martaban (berasal dari Myanmar).

 

 Gambar: Lukisan Jan Brandes berjudul ‘Afternoon Tea in a Batavia House’ (1779–1785). Sumber: Rijksmuseum Amsterdam.