Museum Ikatan Kesenian dan Ilmu Batavia (Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen) mulai mengumpulkan furnitur bersejarah pada akhir abad ke-19 untuk melestarikan dan menampilkan gambaran romantisme tentang "masa kejayaan" Perusahaan Hindia Timur Belanda (VOC).
Para kurator mengumpulkan furnitur dari penduduk kampung di sekitar Batavia Lama, dan juga memperoleh pusaka keluarga dari keturunan keluarga kerajaan Kesultanan Banten, yang terkadang di bawah tekanan.
Upaya ini berpuncak pada penciptaan 'Ruang VOC’ pada tahun 1907, di mana furnitur disusun untuk meniru sebuah rumah VOC yang diimajinasikan, yang secara jelas mengabaikan banyak benda 'Asia' yang seharusnya ada di rumah tangga mestizo.
Sebagian besar koleksi dipindahkan dari Museum Ikatan Kesenian dan Ilmu Batavia (sekarang Museum Nasional Indonesia) ke Museum Oud Batavia pada tahun 1939, kemudian ke Museum Djakarta Lama setelah kemerdekaan, yang akhirnya menjadi Museum Sejarah Jakarta, di mana koleksi tersebut disimpan hingga saat ini.
Gambar: Ruang VOC, sekitar tahun 1930. Sumber: KITLV 38527